AL-BADAR BOGOR
Jl.Raya Hadiprawira cembar cilendek barat Kota Bogor 0251752953
Jumat, 19 Agustus 2016
Sabtu, 18 April 2015
Jumat, 17 April 2015
METODE BELAJAR MENGETIK 10 JARI
Metode Praktik
Komputer
( belajar
ketik 10 Jari )
A.
SEKILAS
Belajar mengetik 10 jari memang cukup sulit bagi kita
yang belum membiasakan nya, kita akan merasakan kesulitan mengetik suatu
dokumen atau data dengan cepat jika tidak menggunakan metode 10 jari.
banyak yang
menggunakan metode mesin tik (11 jari) memang cara tersebut mudah dan praktis
,akan tetapi cara tersebut dapat membuat kita kurang cepat dan membuat jari
telunjuk kanan, jari telunjuk kiri dan ibu jari kanan maupun kiri merasa sangat
pegal, walau pun ada juga yang terbiasa dengan metode 11 jari ini dan tidak
merasakan pegal,
dalam belajar mengetik 10 jari harus melewati tahap
tahap yang akan di ajarkan oleh pembimbing nya, metode yang digunakan dalam
belajar mengetik memang banyak ,salah satu nya dengan metode materi dan
Praktik, arti nya selain siswa langsung
Praktik mengetik 10 jari ini pembimbing juga memberi tahu dasar dasar
pengetahuan belajar 10 jari dengan tujuan agar selain siswa bisa mengetik 10
jari juga bisa mengetahui dasar dasar dalam belajar mengetik ini agar siswa
tidak ketinggalan informasi atau GAPTEK (gagap teknologi).
banyak orang yang sudah bisa sendiri atau autodidac
tanpa menggunakan metode , tetapi tidak ada salah nya mencoba metode 10 jari
ini.
B. PETUNJUK
siswa diminta mengikuti tahap demi tahap dalam belajar
mengetik ini. Berikut ini langkah langkah membuka programs :
1. Klik start
pada pojok kiri bawah , lalu klik run dan setelah itu enter
2. Baca tata
tertib belajar 10 jari di programs tersebut
3. Silahkan
masukan nama di tulisan rename dan klik enter, lalu cari nama yang sudah di
masukan di name
C. METODE 10 JARI
1. Siswa akan
menerima 3 tahap,:
a.
Tahap dasar
b. Tahap
menengah
c.
Tahap mahir
a.
Tahap dasar
Belajar tahap dasar ,yaitu tahap yang bertujuan untuk mengenal
dasar-dasar huruf dan posisi jari .
-
Siswa diperintahkan mengerjakan stage 1 , jika sudah
hafal dan lancar tanpa melihat keyboard silahkan pindah ke stage 2
-
jika tidak silahkan ulang kembali
-
setiap stage ke 3,6,9 dan seterus nya akan menghadapi
tes mengetik oleh pembimbing nya.
Selamat mencoba dan Jangan
menyerah
Kunci keberhsasilan
adalah fokus dan jangan melihat keyboard
Rabu, 15 April 2015
Senin, 13 April 2015
MENGAPA PESANTREN AL-BADAR
Nama “Pesantren Al-Badar” diambil dari kisah perang Badar. Sebagai harapan kejayaan dan kemenangan umat Islam masa depan yang gemilang, seperti kemenangan perjuangan Rasulullah diperang Badar.
“Sungguh
Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika
itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu
mensyukuri-Nya”. QS. Ali Imran (3):123).
Badar adalah tempat pertempuran pasukan
kaum muslimin dengan kaum musyrikin, terletak antara Mekah dan Madinah dimana
terdapat mata air.
Pada saat perang Badar, kaum
muslimin masih sedikit dan lemah, perlengkapan perangpun sangat terbatas, namun
peperangan dimenangkan oleh kaum muslimin, karena sebelumnya mereka telah
dididik oleh Rasulullah saw. Pada perang Badar kaum musyrikin kalah,
kucar-kacir dan mati terbunuh, sedangkan kaum muslimin mendapat kemenangan yang
gemilang.
Adapun mata air di Badar
menggambarkan sumber kehidupan umat Islam, demikian halnya Pesantren Al-Badar
sebagai tempat menggali ilmu pengetahuan ke-Islaman, diharapkan mampu
memberikan nilai-nilai kihidupan yang lebih baik, untuk meraih kehidupan sejahtera dan bahagia dunia akherat.
Pesantren Al-Badar selama kurang lebih
dua tahun di cerca-maki, di ejek, dicemoohkan, dihina, diintimidasi, difitnah,
diserang orang, pimpinannya mau dibunuh, santrinya akan diusir, pengikutnya
diteror dan diancam akan dikucilkan dari masyarakat, bahkan pesantrennya akan
ditutup oleh sekelompok orang, namun pesantren Al-Badar sampai saat ini masih tetap eksis dan
berkembang, bagaikan kemenangan kaum muslimin diperang Badar
Nama “Pesantren Al-Badar” diambil dari nama pendirinya Badruddin Hasyim Subky. Badruddin kecil oleh Al-Marhum Kyai Ukar Suqrawardi dan oleh kedua orang tua serta orang-orang semasanya sering dipanggil “Badru” (Badar) yang artinya “bulan pernama”. Badru panggilan nama Badruddin masa kecil diharapkan agar dikemudian hari dapat memberi manfaat bagi umat manusia. Harapan orang tuanya kepada nama Badru (bulan purnama) kemudian dibadikan menjadi nama Pesantren Al-Badar.
Mudah-mudahan pesantren Al-Badar dapat memberi cahaya yang menerangi kehidupan umat manusia bagaikan bulan purnama yang menerangi di malam gelap gulita.
Nama “Pesantren Al-Badar” diambil dari nama pendirinya Badruddin Hasyim Subky. Badruddin kecil oleh Al-Marhum Kyai Ukar Suqrawardi dan oleh kedua orang tua serta orang-orang semasanya sering dipanggil “Badru” (Badar) yang artinya “bulan pernama”. Badru panggilan nama Badruddin masa kecil diharapkan agar dikemudian hari dapat memberi manfaat bagi umat manusia. Harapan orang tuanya kepada nama Badru (bulan purnama) kemudian dibadikan menjadi nama Pesantren Al-Badar.
Mudah-mudahan pesantren Al-Badar dapat memberi cahaya yang menerangi kehidupan umat manusia bagaikan bulan purnama yang menerangi di malam gelap gulita.
Nama “Pesantren Al-Badar” diambil dari kampung kelahiran pendiri pesantren ini,
yaitu kampung Banar, sebuah kampung terpencil di Desa/Kec. Nanggung Kab. Bogor. Kampung Banar pada
masa peralihan kekuasaan dari penjajah Belanda dan Jepang telah dijadikan pusat
pertahanan bangsa Indonesia
dari perlawanana tentara penjajahan (Belanda & Jepang). Pasukan Hizbullah
dan tentara PETA (pembela tanah air RI) sering berhadapan dengan pihak tentara
Jepang di kampung Banar. Itulah sebabnya kampung tempat pertempuran itu disebut
kampung Banar (Baca Benar atau Badar).
Kata “Banar” (basa Sunda “bener”) mungkin
berasal dari bahasa Arab dan bahasa Indonesia, yaitu kata “Banar” sebagai
peralihan dari kata “Badar” atau kata “Benar”.
A.
Dialek dan ejahan dari bahasa Arab, kata “Badar” menjadi kata “Banar” dalam
basa sunda”, dapat terjadi karena mengubah huruf “d” menjadi “huruf “n”. Maka jadilah kata “Badar” berbunyi
“Banar”.
B. Dialek dan ejahan dari bahasa Indonesia kata “Benar” menjadi kata “Banar” dalam basa sunda, karena huruf “e” pada kata “Benar” (bahasa Indonesia) dirubah dengan huruf “a” kata “Banar” (basa sunda). Maka jadilah kata “Benar” berbunyi “Banar”.
Kata-kata “Benar” (dengan huruf “e’)
kemudian menjadi kata “Banar” (dengan huruf “a”) dalam bahasa Arab disebut “Al-haq” yaitu benar. Sedangkan kata “Badar” (dengan huruf “d”)
kemudian menjadi kata “Banar” (dengan huruf “n”) dua-duanya mengandung arti
sama, yaitu dua daerah yang telah dijadikan tempat pertempuran. Badar yang ada
diantara kota Mekah dan Madinah adalah tempat pertempuran anatra kaum muslimin
dengan kaum musyrikin, sedangkan Banar yang ada diantara gunung Halimun dan
Gunung Salak adalah tempat pertempuran antara bangsa Indonesia dengan tentara
penjajah Belanda dan Nicca.
Semoga kata Badar, Banar, Benar
(Bener) setelah menjadi pesantren al-Badar menjadi rangkaian kenyataan dan
mengukir sejarah pendidikan di Indonesia
dalam mengembangkan agama Allah swt.
Semoga Pesantren al-Badar senantiasa mendapat pertolongan Allah SWT sebagaimana
kaum muslimin diperang Badar. Semoga Pesantren Al-Badar senantiasa membela
kebenaran (al-Haq) dan dapat
menyinari umat manusia di sa’at terjajah oleh sistem jahiliyah dan terpuruk dengan berbagai kedhaliman. Semoga
Pesantren Al-Badar dapat menyinari umat manusia, sebagaimana bulan purnama yang
dapat menyinari bumi di malam gelap gulita.
Firman Allah swt
“Allah pelindung orang-orang yang beriman;
Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan
orang-orang yang kafir pelindung-pelindungnya ialah syaitan. Sedangkan
orang-orang kafir dan setan mengeluarkan manusia daripada cahaya kepada
kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya”.(QS.Al-Baqarah (2): 157).
Semoga.
VISI & MISI PONDOK PESANTREN AL-BADAR
VISI, MISI & TUJUAN
PONDOK
PESANTREN
”AL-BADAR
DARUL MUKHLISHIEN”
Visi
Pendidikan Pesantren
Al-Badar menjadi salah satu pondok pesantren yang mendapat pengakuan
masyarakat dunia yang dirihai Allah SWT.
Misi
- Mendidik dan mengembangkan ilmu ke-Islaman yang telah dirintis oleh para ulama salafush-shalih, untuk memperdalam Quran, Sunnah dan kitab-kitab berbahasa Arab serta kaidahnya, melalui Pesantren Salafy,Tahfidzzul-Quran dan Ma’had ’Aly.
- Mendidik dan membina kader umat masa depan yang berwawasan ke-Islaman, khususnya bagi anak-anak kurang mampu, melalui pendidikan terpadu (formal dan nonformal).
- Mendidik dan membina anak-anak putus sekolah, melalui program khusus (pelatihan & keteramppilan).
- Mendidik dan melatih mental spritual masyarakat lingkar pesantren, melalui Program Majlis Ta’lim.
- Mendayagunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam lingkar pesantren, melalui pengembangan ekonomi kerakyatan BM/BMT dan KOPONTREN.
- Mengembangkan kerjasama dengan pemerintah, pondok pesantren dan lembaga-lembaga ke-Islaman lainnya baik Nasional maupun Internasional yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan Pesantren ”Al-Badar Darul Mukhlishien”.
TUJUAN
a. Tafaqquh fiddin (mendalami berbagai disiplin
imu-ilmu ke-Islaman), menjadi ulama yang intlektual dan intlektual yang ulama,
pemimpin yang memenuhi kebutuhan masyarakat seiring dengan kemajuan IPTEK &
IT.
b. Mempercepat pemahaman,
dan pengamalan ilmu ke-Islaman, dengan menerapkan ilmu amaliyah dan amal
ilmiyah serta memahami perbedaan pendapat sesama muslim, siap beramar
ma’ruf nahi munkar, membela kebenaran, menegakkan al-haq dan berpihak pada
keadilan.
c. Memiliki keimanan yang
kuat, ta’at beribadah, dan berakhlakul karimah disertai memahami ’aqidah dan
ibadah yang sah dan benar berdasarkan al-Quran dan al-Sunnah yang berhaluan ahlusunnah
waljama’ah.
d. Memelihara kesehatan
mental spiritual dan meningkatkan keshalehan sosial yang berkelanjutan.
e. Meningkatkan taraf hidup
masyarakat, khususnya lingkar pesantren dengan mengembangkan kerjasama sesama
umat.
f. Menjadi insan-insan mukhlishien yang tulus
mengabdi kepada Allah SWT untuk meraih ridho-Nya.
Langganan:
Postingan (Atom)