Jumat, 17 April 2015

METODE BELAJAR MENGETIK 10 JARI




Metode Praktik Komputer
( belajar ketik 10 Jari )
A.      SEKILAS
Belajar mengetik 10 jari memang cukup sulit bagi kita yang belum membiasakan nya, kita akan merasakan kesulitan mengetik suatu dokumen atau data dengan cepat jika tidak menggunakan metode 10 jari.
 banyak yang menggunakan metode mesin tik (11 jari) memang cara tersebut mudah dan praktis ,akan tetapi cara tersebut dapat membuat kita kurang cepat dan membuat jari telunjuk kanan, jari telunjuk kiri dan ibu jari kanan maupun kiri merasa sangat pegal, walau pun ada juga yang terbiasa dengan metode 11 jari ini dan tidak merasakan pegal,
dalam belajar mengetik 10 jari harus melewati tahap tahap yang akan di ajarkan oleh pembimbing nya, metode yang digunakan dalam belajar mengetik memang banyak ,salah satu nya dengan metode materi dan Praktik, arti nya selain siswa  langsung Praktik mengetik 10 jari ini pembimbing juga memberi tahu dasar dasar pengetahuan belajar 10 jari dengan tujuan agar selain siswa bisa mengetik 10 jari juga bisa mengetahui dasar dasar dalam belajar mengetik ini agar siswa tidak ketinggalan informasi atau GAPTEK (gagap teknologi).
banyak orang yang sudah bisa sendiri atau autodidac tanpa menggunakan metode , tetapi tidak ada salah nya mencoba metode 10 jari ini.

B.       PETUNJUK

siswa diminta mengikuti tahap demi tahap dalam belajar mengetik ini. Berikut ini langkah langkah membuka programs :
1.       Klik start pada pojok kiri bawah , lalu klik run dan setelah itu enter
2.       Baca tata tertib belajar 10 jari di programs tersebut
3.       Silahkan masukan nama di tulisan rename dan klik enter, lalu cari nama yang sudah di masukan di name

C.       METODE 10 JARI

1.       Siswa akan menerima 3 tahap,:
a.        Tahap dasar
b.       Tahap menengah
c.        Tahap mahir

a.        Tahap dasar
Belajar tahap dasar ,yaitu tahap yang bertujuan untuk mengenal dasar-dasar huruf dan posisi jari .

-          Siswa diperintahkan mengerjakan stage 1 , jika sudah hafal dan lancar tanpa melihat keyboard silahkan pindah ke stage 2
-          jika tidak silahkan ulang kembali
-          setiap stage ke 3,6,9 dan seterus nya akan menghadapi tes mengetik oleh pembimbing nya. 





Selamat mencoba dan Jangan menyerah
Kunci keberhsasilan adalah fokus dan jangan melihat keyboard



Senin, 13 April 2015

MENGAPA PESANTREN AL-BADAR



        Nama “Pesantren Al-Badar” diambil dari kisah perang Badar. Sebagai harapan kejayaan dan kemenangan umat Islam masa depan yang gemilang, seperti kemenangan perjuangan Rasulullah diperang Badar.
“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya”. QS. Ali Imran (3):123).
            Badar adalah tempat pertempuran pasukan kaum muslimin dengan kaum musyrikin, terletak antara Mekah dan Madinah dimana terdapat mata air.
            Pada saat perang Badar, kaum muslimin masih sedikit dan lemah, perlengkapan perangpun sangat terbatas, namun peperangan dimenangkan oleh kaum muslimin, karena sebelumnya mereka telah dididik oleh Rasulullah saw. Pada perang Badar kaum musyrikin kalah, kucar-kacir dan mati terbunuh, sedangkan kaum muslimin mendapat kemenangan yang gemilang.
            Adapun mata air di Badar menggambarkan sumber kehidupan umat Islam, demikian halnya Pesantren Al-Badar sebagai tempat menggali ilmu pengetahuan ke-Islaman, diharapkan mampu memberikan nilai-nilai kihidupan yang lebih baik, untuk meraih  kehidupan sejahtera dan bahagia dunia akherat.
            Pesantren Al-Badar selama kurang lebih dua tahun di cerca-maki, di ejek, dicemoohkan, dihina, diintimidasi, difitnah, diserang orang, pimpinannya mau dibunuh, santrinya akan diusir, pengikutnya diteror dan diancam akan dikucilkan dari masyarakat, bahkan pesantrennya akan ditutup oleh sekelompok orang, namun pesantren Al-Badar  sampai saat ini masih tetap eksis dan berkembang, bagaikan kemenangan kaum muslimin diperang Badar

        Nama “Pesantren Al-Badar” diambil dari nama pendirinya Badruddin Hasyim Subky. Badruddin kecil oleh Al-Marhum Kyai Ukar Suqrawardi dan oleh kedua orang tua serta orang-orang semasanya sering dipanggil “Badru” (Badar) yang artinya “bulan pernama”. Badru panggilan nama Badruddin masa kecil diharapkan agar dikemudian hari dapat memberi manfaat bagi umat manusia. Harapan orang tuanya kepada nama Badru (bulan purnama) kemudian dibadikan menjadi nama Pesantren Al-Badar.

Mudah-mudahan pesantren Al-Badar dapat memberi cahaya yang menerangi kehidupan umat manusia bagaikan bulan purnama yang menerangi di malam gelap gulita.
       Nama “Pesantren Al-Badar” diambil dari kampung kelahiran pendiri pesantren ini, yaitu kampung Banar, sebuah kampung terpencil di Desa/Kec. Nanggung Kab. Bogor. Kampung Banar pada masa peralihan kekuasaan dari penjajah Belanda dan Jepang telah dijadikan pusat pertahanan bangsa Indonesia dari perlawanana tentara penjajahan (Belanda & Jepang). Pasukan Hizbullah dan tentara PETA (pembela tanah air RI) sering berhadapan dengan pihak tentara Jepang di kampung Banar. Itulah sebabnya kampung tempat pertempuran itu disebut kampung Banar (Baca Benar atau Badar).
      Kata “Banar” (basa Sunda “bener”) mungkin berasal dari bahasa Arab dan bahasa Indonesia, yaitu kata “Banar” sebagai peralihan dari kata “Badar” atau kata “Benar”.
A. Dialek dan ejahan dari bahasa Arab, kata “Badar” menjadi kata “Banar” dalam basa sunda”, dapat terjadi karena mengubah huruf “d” menjadi “huruf “n”.  Maka jadilah kata “Badar” berbunyi “Banar”. 

B. Dialek dan ejahan dari bahasa Indonesia kata “Benar”  menjadi kata “Banar” dalam basa sunda, karena huruf  “e” pada kata “Benar” (bahasa Indonesia) dirubah dengan huruf “a” kata “Banar” (basa sunda). Maka jadilah kata “Benar” berbunyi “Banar”.  
            Kata-kata “Benar” (dengan huruf “e’) kemudian menjadi kata “Banar” (dengan huruf “a”) dalam bahasa Arab disebut “Al-haq” yaitu benar.  Sedangkan kata “Badar” (dengan huruf “d”) kemudian menjadi kata “Banar” (dengan huruf “n”) dua-duanya mengandung arti sama, yaitu dua daerah yang telah dijadikan tempat pertempuran. Badar yang ada diantara kota Mekah dan Madinah adalah tempat pertempuran anatra kaum muslimin dengan kaum musyrikin, sedangkan Banar yang ada diantara gunung Halimun dan Gunung Salak adalah tempat pertempuran antara bangsa Indonesia dengan tentara penjajah Belanda dan Nicca.
            Semoga kata Badar, Banar, Benar (Bener) setelah menjadi pesantren al-Badar menjadi rangkaian kenyataan dan mengukir sejarah pendidikan di Indonesia dalam mengembangkan agama Allah swt.  Semoga Pesantren al-Badar senantiasa mendapat pertolongan Allah SWT sebagaimana kaum muslimin diperang Badar. Semoga Pesantren Al-Badar senantiasa membela kebenaran (al-Haq) dan dapat menyinari umat manusia di sa’at terjajah oleh sistem jahiliyah dan  terpuruk dengan berbagai kedhaliman. Semoga Pesantren Al-Badar dapat menyinari umat manusia, sebagaimana bulan purnama yang dapat menyinari bumi di malam gelap gulita.  Firman Allah swt

Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir pelindung-pelindungnya ialah syaitan. Sedangkan orang-orang kafir dan setan mengeluarkan manusia daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.(QS.Al-Baqarah (2): 157).   Semoga.

VISI & MISI PONDOK PESANTREN AL-BADAR



VISI, MISI & TUJUAN
PONDOK PESANTREN
”AL-BADAR DARUL MUKHLISHIEN”


Visi
Pendidikan Pesantren Al-Badar menjadi salah satu pondok pesantren yang mendapat pengakuan masyarakat dunia yang dirihai Allah SWT.
Misi
  1. Mendidik dan mengembangkan ilmu ke-Islaman yang telah dirintis oleh para ulama salafush-shalih, untuk memperdalam Quran, Sunnah dan kitab-kitab berbahasa Arab serta kaidahnya, melalui Pesantren Salafy,Tahfidzzul-Quran dan Ma’had ’Aly.
  2. Mendidik dan membina kader umat masa depan yang berwawasan ke-Islaman, khususnya bagi anak-anak kurang mampu, melalui pendidikan terpadu (formal dan nonformal).
  3. Mendidik dan membina anak-anak putus sekolah, melalui program khusus (pelatihan & keteramppilan).
  4. Mendidik dan melatih mental spritual masyarakat lingkar pesantren, melalui Program Majlis Ta’lim.
  5. Mendayagunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam lingkar pesantren, melalui pengembangan ekonomi kerakyatan BM/BMT dan KOPONTREN.
  6. Mengembangkan kerjasama dengan pemerintah, pondok pesantren dan lembaga-lembaga ke-Islaman lainnya baik Nasional maupun Internasional yang mempunyai visi dan misi yang sama dengan Pesantren ”Al-Badar Darul Mukhlishien”.


TUJUAN
a.  Tafaqquh fiddin (mendalami berbagai disiplin imu-ilmu ke-Islaman), menjadi ulama yang intlektual dan intlektual yang ulama, pemimpin yang memenuhi kebutuhan masyarakat seiring dengan kemajuan IPTEK & IT.
b. Mempercepat pemahaman, dan pengamalan ilmu ke-Islaman, dengan menerapkan ilmu amaliyah dan amal ilmiyah serta memahami perbedaan pendapat sesama muslim, siap beramar ma’ruf nahi munkar, membela kebenaran, menegakkan al-haq dan berpihak pada keadilan.
c. Memiliki keimanan yang kuat, ta’at beribadah, dan berakhlakul karimah disertai memahami ’aqidah dan ibadah yang sah dan benar berdasarkan al-Quran dan al-Sunnah yang berhaluan ahlusunnah waljama’ah.
d. Memelihara kesehatan mental spiritual dan meningkatkan keshalehan sosial yang berkelanjutan.
e. Meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya lingkar pesantren dengan mengembangkan kerjasama sesama umat.
f.   Menjadi insan-insan mukhlishien yang tulus mengabdi kepada Allah SWT untuk meraih ridho-Nya.